Makalah
KONSEP DASAR SISTEM PELAYANAN
KESEHATAN DAN KONSEP DASAR KESEHATAN
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
I (SATU)
1. NURMALIA
: PO7124012016
2. RISKA
MARYAUL FITRI : PO7124012020
3. RIZKA
FAUZIA : PO7124012021
4. RIZQIKA
MAULINDA : PO7124012023
5. SITI
MAGHFIRAH : PO71240120
6. ZULVINASARI
ZAKARIA : PO7124012030
TINGKAT I.A
MATA KULIAH : KESEHATAN
MASYARAKAT
Dosen Pembimbing
: Lia Lajuna, SKM, MPH.
KEMENTERIAN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES ACEH
PRODI D-III
KEBIDANAN
BANDA ACEH
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sistem pelayanan kesehatan merupakan
bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem kesehatan
ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai lebih efektif, efisien, dan
tepat sasarannya. Keberhasilan sistem pelayanan kesehatan bergantung pada
berbagai komponen yang ada; baik dana, fasilitas penunjang, maupun sumber daya
manusia yang ada dalam hal ini perawat, dokter, ahli radiologi, ahli
fisioterapi, ahli gizi, dan tim kesehatan lain. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayan kesehatan yang efektif dengan memerhatikan nilai-nilai budaya
yang dianut oleh komunitas. Perawat dapat memberikan pelayanan kesehatan secara
langsung pada masyarakat secara berkualitas, (Mubarak, 2009)
B.
Tujuan
Dengan mengetahui dan memahami tentang
konsep dasar sistem pelayanan kesehatan dan konsep dasar kesehatan, diharapkan
kita sebagai calon petugas kesehatan mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga pembangunan kesehatan di Indonesia dapat tercapai lebih
efektif, efisien, dan tepat sasarannya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Konsep
Dasar Sistem
Pengertian sistem banyak macamnya,
berikut ini beberapa pengertian sistem yang dipandang cukup penting (Mubarak,
2009) :
1.
Sistem adalah
gabungan dari elemen-elemen yang saling dihubungkan oleh suatu proses atau
struktur dan berfungsi sebagai satu kesatuan organisasi dalam menghasilkan
sesuatu yang telah ditetapkan.
2.
Sistem adalah
suatu struktur konseptual yang terdiri atas fungsi-fungsi yang saling
berhubungan serta bekerja sebagai satu unit orhganik untuk mencapai keluaran
yang diinginkan secara efektif dan efisien.
3.
Sistem adalah
suatu kesatuan yang utuh dan terpadu dari berbagai elemen yang berhubungan
serta saling memengaruhi yang dengan sadar dipersiapkan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
Dari pengertian yang telah diuraikan
diatas, maka pengertian sistem secara umum dapat dibedakan menjadi dua macam
sebagai berikut (Mubarak, 2009) :
1.
Sistem sebagai
suatu wujud
Suatu sistem disebut
sebagai wujud (entity), apabila
bagian-bagian atau elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut membentuk suatu
wujud yang ciri-cirinya dapat dideskripsikan atau digambarkan dengan jelas.
2.
Sistem sebagai
suatu metode
Suatu sistem disebut
sebagai suatu metode (method),
apabila bagian-bagian atau elemen-elemen yang terhimpun dalam sistem tersebut
membentuk suatu metode yang dapat digunakan sebagai alat dalam melakukan
pekerjaan administrasi. Misalnya sistem pengawasan yang bagian-bagian atau elemen-elemen
pembentukannya adalah berbagai peraturan.
Sistem terbentuk dari elemen atau bagian
yang saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau
sub sistem tidak berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bagian yang lain.
Secara garis besarnya elemen-elemen dalam sistem itu adalah sebagai berikut:
a.
Masukan (Input)
Adalah sub elemen-sub
elemen yang diperlukan sebagai masukan untuk berfungsinya sistem.
b. Proses
Ialah suatu kegiatan
yang berfungsi untuk mengubah masukan sehingga menghasilkan sesuatu (keluaran)
yang direncanakan.
c. Keluaran
(output), ialah hal yang dihasilkan oleh proses.
d. Dampak
(impact), akibat yang dihasilkan oleh keluaran setelah beberapa waktu lamanya.
e. Umpan
balik (feed back), ialah juga merupakan hasil dari proses yang sekaligus
sebagai masukan untuk sistem tersebut.
f. Lingkungan
(environment), ialah dunia di luar sistem yang mempengaruhi sistem tersebut.
Unsur-unsur tersebut dapat dilestarikan sebagai berikut:
Lingkungan
Contoh : Di dalam pelayanan Puskesmas,
yang menjadi input adalah: dokter, perawat, obat-obatan, fasilitas lain dan
sebagainya, prosesnya adalah kegiatan pelayanan Puskesmas tersebut, outputnya
adalah pasien sembuh/tak sembuh, jumlah ibu hamil yang dilayani dan sebagainya,
dampaknya adalah meningkatnya status kesehatan masyarakat. Sedangkan umpan balik
pelayanan Puskesmas antara lain keluhan-keluhan pasien terhadap pelayanan,
sedangkan lingkungan adalah masyarakat dan instansi-instansi di luar Puskesmas
tersebut.
B.
Konsep
Dasar Kesehatan
Kesehatan menurut WHO (1947) adalah
suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit dan/atau kelemahan.
White (1997) menyatakan bahwa sehat adalah keadaan dimana seseorang ketika
diperiksa oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat
tanda-tanda penyakit atau kelainan.
C.
Konsep
Dasar Sistem Pelayanan Kesehatan
Sistem kesehatan adalah kumpulan dari
berbagai faktor kompleks dan saling berhubungan yang terdapat dalam suatu
negara yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat pada setiap saat
dibutuhkan, (WHO, 1984). Untuk negara Indonesia, pengertian sistem kesehatan
dikenal dengan istilah Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang
mencerminkan upaya bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mencapai
derajat kesehatan yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti
yang dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, (Mubarak,
2009:131-132).
Pelayanan adalah kegiatan dinamis berupa
membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan orang
lain. Pelayan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, (Mubarak, 2009).
Sistem pelayanan kesehatan mencakup
pelayanan kedokteran (medical services) dan
pelayanan kesehatan masyarakat (publuc
health services). Tujuan utama dari sistem pelayanan kesehatan yaitu
memberikan pelayanan preventif (pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan),
kuratif (pengobatan), dan rehabilitatif (pemulihan), (Notoatmodjo, 1997).
D.
Tingkat
Pelayanan Kesehatan
Merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang
diberikan pada masyarakat. Menurut Leavel & Clark dalam memberikan
pelayanan kesehatan harus memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan
diberikan, yaitu:
a.
Health
Promotion (Promosi Kesehatan)
Merupakan tingkat
pertama dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Bertujuan
untuk meningkatkan status kesehatan masyarakat.Contoh: kebersihan perorangan,
perbaikan sanitasi lingkungan, dan sebagainya.
b.
Health
Promotion (Promosi Kesehatan)
Perlindungan
khusus adalah masyarakat terlindung dari bahaya atau penyakit-penyakit
tertentu. Contoh: Imunisasi, perlindungan keselamatan kerja.
c.
Early
Diagnosis and Prompt Treatment (Diagnosis Dini & Pengobatan Segera)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus. (Hidayat, 2008)
Sudah mulai timbulnya gejala penyakit. Dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit. Contoh: survey penyaringan kasus. (Hidayat, 2008)
E. Lembaga Pelayanan Kesehatan
Merupakan tempat pemberian pelayanan kesehatan pada
masyarakat untuk meningkatkan status kesehatan. Bervariasi berdasarkan tujuan
pemberian pelayanan kesehatan.
a.
Rawat Jalan
Pusat pelayanan rawat jalan, sama
dengan klinik, memberi pelayanan kesehatan dengan cara rawat jalan. Pusat
tersebut mungkin bergabung dengan rumah sakit atau berfungsi secara mandiri
dibawah suatu yayasan atau dibawah pengawasan seorang dokter atau sekelompok
dokter. Pusat pelayanan rawat jalan mungkin dapat berlokasi dalam suatu
fasilitas rawat inap; tetapi sebagian besar berdiri sendiri dan berlokasi jauh
dari institusi rawat inap yang besar. “Pusat-Bedah” merupakan salah satu contoh
dari pusat pelayanan rawat jalan dimana klien datang untuk melakukan prosedur
oprasi minor seperti pengangkatan katarak, bedah plastik, dan prosedur
endoskopi. “Pusat perawatan darurat” yang memberikan pelayanan 24 jam bagi
klien dengan cedera minor atau penyakit seperti laserasi dan influenza. Pusat
perawatan darurat menawarkan alternatif pelayanan seperti yang diberikan pada
ruang kedaruratan rumah sakit.
b.
Institusi
Lembaga institusional terdiri dari
rumah sakit, fasilitas perawatan yang diperluas, fasilitas psikiatri, dan pusat
rehabilitasi. Semuanya menawarkan bentuk pelayanan kesehatan rawat inap (klien
diterima masuk dan tingga;l di suatu institusi untuk penentuan diagnosa,
menerima pelayanan pengobatan dan rehabilitasi). Sebagian besar institusi juga
menawarkan pelayanan rawat jalan (klien berkunjung ke suatu institusi untuk
menerima suatu episode diagnosa atau pengobatan yang akan selesai dalam
beberapa jam).
c.
Hospice
Adalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan agar klien dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri, sambil meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang dideritanya. Fokus perawatan hospice adalah perawatan paliatif, bukan pengobatan kuratif. Hospice dapat bermanfaat untuk klien yang berada pada tahap terminal dengan penyakit apapun, seperti kardiomiopati, sklerosis multiple, AIDS, kanker, emfisema, atau penyakit ginjal.
Adalah suatu sistem perawatan yang berpusat pada keluarga yang bertujuan agar klien dapat tinggal dirumahnya dengan aman, mandiri, dan penuh harga diri, sambil meringankan penderitaan yang disebabkan oleh penyakit terminal yang dideritanya. Fokus perawatan hospice adalah perawatan paliatif, bukan pengobatan kuratif. Hospice dapat bermanfaat untuk klien yang berada pada tahap terminal dengan penyakit apapun, seperti kardiomiopati, sklerosis multiple, AIDS, kanker, emfisema, atau penyakit ginjal.
d.
Community
Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga
pelayanan kesehatan yang dilakukan pada klien pada keluarganya, sebagaimana
pelaksanaan perawatan keluarga seperti praktek perawat keluarga dan lain-lain.
(Hidayat, 2008)
F. Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan
Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup
pelayanan dokter dan pelayanan kesehatan masyarakat. Dokter merupakan subsistem
dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki
tujuan masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat diselenggarakan oleh
pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan kesehatan terdapat 3 bentuk, yaitu:
1.
Primary
Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan
atau dilaksanakan pada masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan
atau masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah
pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat dilaksanakan oleh puskesmas
atau balai kesehatan masyarakat dan lain-lain.
2.
Secondary
Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini
diperlukan bagi masyarakat atau klien yang membutuhkan perawatan dirumah sakit
atau rawat inap dan tidak dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan
kesehatan ini dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau
sejenisnya.
3.
Tertiary
Health Services (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B. (Hidayat, 2008)
Palayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B. (Hidayat, 2008)
G. Faktor yang Mempengaruhi Pelayanan
Kesehatan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan tidak segalanya
tercapai sasaran, akan tetapi membutuhkan suatu proses untuk mengetahui masalah
yang ditimbulkannya. Pelaksanaan pelayanan kesehatan juga akan lebih berkembang
atau sebaliknya akan terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Baru
Pelaksanaan sistem pelayanan
kesehatan dapat dipengaruhi oleh ilmu pngetahuan dan teknologi baru, mengingat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka akan diikuti oleh
perkembangan pelayanan kesehatan atau juga sebagai dampaknya pelayanan
kesehatan jelas lebih mengikuti perkembangan dan teknologi seperti dalam pelayanan
kesehatan untuk mengatasi masalah penyakit-penyakkit yang sulit dapat digunakan
penggunaan alat seperti laser, terapi perubahan gen dan lain-lain. Berdasarkan
itu, maka pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal dan pelayanan
akan lebih profesional dan butuh tenaga-tenaga yang ahli dalam bidng tertentu.
2.
Pergeseran Nilai Masyarakat
Berlangsungnya sistem pelayanan
kesehatan juga dapat dipengaruhi oleh nilai yang ada dimasyarakat sebagai
penggunaan jasa pelayanan, dimana dengan beragamnya masyarakat, maka dapat
menimbulkan pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan yang berbeda. Masyarakat yang
sudah maju dengan pengetahuan yang tinggi, maka akan memiliki kesadaran yang
lebih dalam penggunaan atau pemanfaatan pelayanan kesehatan, demikian juga sebaliknya
pada masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang akan memiliki kesadaran
yang rendah terhadap pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
3.
Aspek Legal dan Etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat
terhadap penggunaan atau pemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka akan
semakin tinggi pula tuntutan hukum da etik dalam pelayanan kesehatan, sehingga
pelaku pemberi pelayanan kesehatan harus dituntut untuk memberikan pelayanan
kesehatan secara profesional dengan memperhatikan nilai-nilai hukum dan etika
yang ada dimasyarakat.
4.
Ekonomi
Pelaksanaan pelayanan kesehatan akan
dipengaruhi oleh tingkat ekonomi di masyarakat. Semakin tinggi ekonomi
seseorang, pelayanan kesehatan akan lebih diperhatikan dan mudah dijangkau,
demikian juga sebaliknya apabila tingkat ekonomi seseorang rendah, maka akan
sulit menjangkau pelayanan kesehatan mengingat biaya dalam jasa pelayanan
kesehatan membutuhkan biaya yang cukup mahal. Keadaan ekonomi ini yang akan
dapat mempengaruhi dalam sistem pelayanan kesehatan.
5.
Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem
politik yang ada akan sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian
pelayanan kesehatan. Kebijakan-kebijakan yang ada dapat memberikan pola dalam
sistem pelayanan. (Hidayat, 2008)
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Kesehatan menurut WHO (1947) adalah
suatu keadaan sejahtera sempurna yang lengkap, meliputi: kesejahteraan fisik,
mental, dan sosial bukan semata-mata bebas dari penyakit dan/atau kelemahan. White
(1997) menyatakan bahwa sehat adalah keadaan dimana seseorang ketika diperiksa
oleh ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda
penyakit atau kelainan.
Pelayanan adalah kegiatan dinamis berupa
membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses, serta membantu keperluan orang
lain. Pelayan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau
secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, (Mubarak, 2009).
Sistem pelayanan kesehatan merupakan
bagian penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Melalui sistem kesehatan
ini tujuan pembangunan kesehatan dapat tercapai lebih efektif, efisien, dan
tepat sasarannya.
B.
Saran
Dengan mengetahui dan memahami tentang
konsep dasar sistem pelayanan kesehatan dan konsep dasar kesehatan, diharapkan
kita sebagai calon petugas kesehatan mampu meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, sehingga pembangunan kesehatan di Indonesia dapat tercapai lebih
efektif, efisien, dan tepat sasarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat,
Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar
Keperawatan, Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika
Mubarak,
W. I. dan Cahyatin. 2009. Ilmu Kesehatan
Masyarakat: Teori dan Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo,
Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan
Masyarakat: Prinsip-Prinsip Dasar. Jakarta: Renika Cipta