Rabu, 26 Juni 2013

kasus issu etik, dilema, konflik dan penyelesaiannya



Nama: Rizka Fauzia
Nim: PO7124012021
Tingkat: I-A

   A.    CONTOH STUDI KASUS MENGENAI ISSU ETIK MORAL :
Pada tanggal 13 november 2010 jam 07.00 WIB, Ny”X” datang ke BPS Bidan “S” dengan keluhan perut kenceng-kenceng, mules-mules, serta mengeluarkan darah segar pada jalan lahir. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata Ny”X” sudah mengalami pembukaan 7 dan bagian terendah janin adalah letak kepala. Bidan mendiagnosa bahwa Ny”X” mengalami plasenta previa. Segera bidan melakukan pertolongan pertama pada Ny’X” dan bayinya. Lalu Bidan memberi saran pada keluarga Ny”X” untuk merujuk Ny”X”. karena kondisi bahaya NY’X’. Kelurga menyetujui, dan akhirnya segera Bidan merujuk Ny”x” dengan menggunakan mobil Bidan. Diperjalanan Ny”X” mengalami pembukaan lengkap. sehingga mau tidak mau bidan harus melakukan pertolongan persalinan untuk Ny”X” dalam mobil. beberapa saat kemudian bayi Ny”X” dapat lahir tetapi Ny”X” mengalami HPP. Bidan sudah melakukan pertolongan pada Ny”X” tapi Ny”X” tidak dapat diselamatkan. Keluarga Ny”x” meminta pertanggung jawaban Bidan karena nyawa Ny”X” tidak bisa diselamatkan. Keluarga Ny “X” menganggap Bidan tidak mempunyai keahlian di dalam bidang kebidanan. Mendengar hal ini, warga disekitar BPS Bidan “S” menuntut agar bidan “S”di pindahkan dari lingkungan mereka supaya tidak terjadi hal yang sama untuk ke dua kalinya. para warga tersebut sudah tidak mempunyai kepercayaan lagi pada bidan “S” untuk menolong persalinan. Dan pada akhirnya kasus ini di bawa ke meja hijau oleh keluarga Ny ”X”. Pada kasus ini, kesalahan tidak sepenuhnya terletak pada Bidan “S” karena Bidan telah memberikan pertolongan semaksimal mungkin pada Ny”X” dan bayinya. Keluarga Ny”x” pun tidak terlalu tanggap dengan keadaan Ny”x”. Mereka telat membawa Ny”x” untuk ke BPS. 

    B.     CONTOH STUDI KASUS MENGENAI DILEMA MORAL:
Seorang ibu primipara masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Sewaktu dilakukan anamnese dia menyatakan tidak mau di episiotomi. Ternyata selama kala II kemajuan kala II berlangsung lambat, perineum masih tebal dan kaku. Keadaan ini di jelaskan kepada ibu oleh bidan, tetapi ibu tetap pada pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan denyut jatung janin menunjukan keadaan fetal distres dan hal ini mengharuskan bidan untuk melakukan tindakan episiotomi, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan berharap bayinya selamat, sementara itu ada bidan yang memberitahukan bahwa dia pernah melakukan hal ini tanpa persetujuan pasien, maka bidan akan di hadapkan pada suatu tuntutan dari pasien. Sehingga ini merupakan gambaran dari dilema moral. Bila bidan melakukan tindakan tanpa persetujuan pasien, bagaimana ditinjau dari segi etik dan moral. Bila tidak dilakukan tindakan, apa yang akan terjadi pada bayinya?


     C.    CONTOH STUDI KASUS MENGENAI KONFLIK MORAL :
Kasus 1
Ada seorang bidan yang berpraktik mandiri di rumah. Ada seorang pasien inpartu datang ke tempat praktiknya. Status obstetrik pasien adalah G1P0A0. Hasil pemeriksaan penapisan awal menunjukan persentasi bokong dengan tafsiran berat janin 3900 gram, dengan kesejahteraan janin dan ibu baik. Maka bidan tersebut menganjurkan dan memberi konseling pada pasien mengenai kasusnya dan untuk dilakukan tindakan rujukan. Namun pasien dan keluarganya bersikukuh untuk tetap melahirkan di bidan tersebut, karena pertimbangan biaya dan kesulitan lainnya. Melihat kasus ini maka bidan dihadapkan pada konflik moral yang bertentangan dengan prinsip moral dan otonomi maupun kewenangan pada kebidanan. Bahwa sesuai Kepmenkes Republik Indonesia 900/menkes/sk/VII/2002 tentang registrasi dan praktik bidan. Bidan tidak berwenang memberikan pertolongan persalinan pada primigravida dengan persentasi bokong di sisi lain ada prinsip nilai moral dan kemanusiaan yang dihadapi pasien. Yaitu ketidakmampuan secara sosial ekonomi dan kesulitan yang lain, maka bagaimana seorang bidan mengambil keputusan yang terbaik terhadap konflik moral yang dihadapi dalam pelayanan  kebidanan.
Kasus 2
Di sebuah desa terpencil seorang ibu mengalami pendarahan postpartum setelah melahirkan bayinya yang pertama di rumah. Ibu tersebut menolak untuk diberikan suntikkan uterotonika. Bila ditinjau dari hak pasien atas keputusan yang menyangkut dirinya maka bidan bisa saja tidak memberikan suntikkan karena kemauan pasien. Tetapi bidan akan berhadapan dengan masalah yang lebih rumit bila terjadi pendarahan hebat dan harus diupayakan pertolongan untuk merujuk pasien, dan yang lebih patal lagi bila pasien akhirnya meninggal karena pendarahan. Dalam hal ini bisa dikatakan tidak melaksanakan tugasnya dengan baik. Walapun bidan harus memaksa pasiennya untuk disuntik Mungkin itulah keputusan yang terbaik yang harus ia lakukan (dentology).


PENYELESAIAN MASALAH ISSU, DILEMA DAN KONFLIK MORAL:
Issu:
Para Filsuf telah mencoba mengembangkan lima pendekatan berbeda dalam hubungan dengan penyelesaian isu-isu moral
1.      Pendekatan Utilitarian
2.      Pendekatan Hak dan Kehendak Bebas
3.      Pendekatan Keadilan
4.      Pendekatan Kepentingan Bersama
5.      Pendekatan Kebaikan/Kebajikan
Kelima pendekatan di atas menyarankan bahwa pada saat kita diperhadapkan dengan fakta yang diidentifikasi menjadi masalah moral, kita harus menanyakan lima hal dalam diri sebelum mencoba untuk memecahkan masalah itu.
Tentu saja, metode ini tidak menjadi solusi otomatis bagi masalah-masalah moral. Kemampuan mengidentifikasi hal-hal penting, kemudian mengkritisinya, itulah yang disebut sebagai “Berpikir secara etis”.  Kita harus tetap membuka mata dan telinga, hati dan pikiran terhadap semua hal yang terjadi di sekeliling kita, agar tetap peka dengan kenyataan dan dapat memberikan kontribusi yang positif baik bagi pribadi maupun masyarakat.

Dilema:

  • Empat  tingkatan kerja pertimbangan moral dalam pengambilan keputusan ketika menghadapi dilema etik :

o   Tingkatan I
Keputusan dan tindakan : Bidan merefleksikan pada pengalaman atau  pengalaman rekan kerja.
o   Tingkat II
Peraturan : berdasarkan kaidah kejujuran ( berkata benar ), privasi , kerahasiaan dan kesetiaan ( menepati janji ). Bidan sangat familiar, tidak meninggalkan kode etik dan  panduan praktek profesi.
o   Tingkat III
Ada 4 prinsip etik yang digunakan dalam perawatan praktek kebidanan :
1.      Antonomy, memperhatikan penguasaan diri, hak kebebasan dan pilihan individu.
2.      Beneticence, memperhatikan peningkatan kesejahteraan klien, selain itu berbuat terbaik untuk orang lain.
3.      Non maleticence, tidak melakukan tindakan yang menimbulkan penderitaan apapun kerugian pada orang lain.
4.      Justice, memperhatikan keadilan, pemerataan beban dan keuntungan. ( Beaucamo & Childrens 1989 dan Richard, 1997)
o   Tingkat IV
Teori pengambilan keputusan yaitu:
1.      teori  utilitarisme
Teori utilitarisme mengutamakan adanya konsekuensi kepercayaan adanya kegunaan. Dipercaya bahwa semua manusia mempunyai perasaan menyenangkan dan perasaan sakit. Ketika keputusan dibuat seharusnya memaksimalkan kesenangan dan meminimalkan ketidaksenangan. Prinsip umum dari utilitarisme adalah didasarkan bahwa tindakan moral menghasilkan kebahagiaan yang besar bila menghasilkan jumlah atau angka yang besar .
2.       teori deontology
 Menurut Immanuel Kant: sesuatu dikatakan baik dalam arti sesungguhnya adalah kehendak yang baik, kesehatan, kekayaan, kepandaian adalah baik. Jika digunakan dengan baik oleh kehendak manusia, tetapi jika digunakan dengan kehendak yang jahat akan menjadi jelek sekali. Kehendak menjadi baik jika bertindak karena kewajiban . Kalau seseorang bertindak karena motif tertentu atau keinginan tertentu berarti disebut tindakan yang tidak baik. Bertindak sesuai kewajiban disebut legalitas.
3.      teori hedonisme
Menurut Aristippos (433-355 SM) sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi, ada batas untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan dengan baik dan tidak terbawa oleh kesenangan
4.      teori eudemonisme
Menurut Aristippos (433-355 SM) sesuai kodratnya setiap manusia mencari kesenangan dan menghindari ketidaksenangan. Akan tetapi, ada batas untuk mencari kesenangan. Hal yang penting adalah menggunakan kesenangan dengan baik dan tidak terbawa oleh kesenangan

  • Bidan ada dalam posisi baik yaitu memfasilitasi pilihan klien dan membutuhkan peningkatan pengetahuan tentang etika untuk menetapkan dalam strategi praktik kebidanan.


Konflik:

  • Memberi informasi yang lengkap pada ibu, informasi yang jujur, tidak bias dan dapat dipahami oleh ibu, menggunakan alternatif media ataupun yang lain, sebaiknya tatap muka.
  • Bidan dan tenaga kesehatan lain perlu belajar untuk membantu ibu menggunakan haknya dan menerima tanggungjawab keputusan yang diambil.
  • Hal ini dapat diterima secara etika dan menjamin bahwa tenaga kesehatan sudah memberikan asuhan yang terbaik dan memastikan ibu sudah diberikan informsi yang lengkap tentang dampak dari keputusan mereka.
  • Menjaga fokus asuhan pada ibu dan evidence based, diharapkan konflik dapat ditekan serendah mungkin.
  • Tidak perlu takut akan konflik tetapi mengganggapnya sebagai suatu kesempatan untuk saling memberi dan mungkin suatu penilaian ulang yang obyektif bermitra dengan wanita dari sistem asuhan dan tekanan positif pada perubahan.
  tinggalkan komentarnya ya! :)
semoga bermanfaat

Jumat, 14 Juni 2013

istilah medis IV

1.        PSG................. polysomnogram
Polisomnografi adalah berbagai tes yang dilakukan pada klien sementara pasangan tidur. Polisomnografi semalam adalah pengobatan yang komprehensif yang mengevaluasi gangguan tidur . Hal ini biasanya mencakup pemantauan aliran udara kanan pasien melalui hidung dan daerah mulut, hipertensi, detak jantung yang dihitung oleh elektrokardiograf yang, kadar oksigen dalam darah, otak pola gelombang, gerakan mata, serta gerakan jaringan otot pernapasan dan tungkai. Pesan Anda polisomnografi diciptakan dari inti Yunani poli makna “banyak sekali,” kata benda Latin somnus interpretasi “tidur,” dan kata kerja Yunani graphein interpretasi “untuk menulis.”

2.        REH ................. rehabilitation
Rehabilitation adalah suatu keadaan dimana seseorang yang ditangkap, dituntut, ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan, maka orang yang dihukumi tersebut wajib diberi ganti kerugian dan rehabilitasi sejak tingkat penyidikan dan para pejabat penegak hukum yang dengan sengaja atau karna kelalaiannya menyebabkan asas hukum tersebut dilanggar, dituntut, dipidana, dan atau dikenakan hukum administrasi.

3.        Se .................... selenium
Selenium adalah mineral penting yang mengaktifkan enzim antioksidan yang disebut glutathione peroksidase, yang dapat membantu melindungi tubuh dari kanker. Selenium juga penting untuk fungsi kekebalan tubuh yang sehat dengan merangsang aktivitas sel-sel darah putih. Dalam studi terkontrol plasebo, suplemen selenium menunjukkan penurunan aktivitas penyakit pada orang dengan tiroiditis autoimun (peradangan tiroid). Dalam percobaan double-blind, suplementasi selenium pada pria usia subur meningkatkan motilitas sel sperma dan meningkatkan peluang konsepsi.

4.        Sib ................... Siblings
Hubungan kekeluargaan


5.        Smd ................. somatomedin
Somatomedin ialah sekelompok mediator faktor pertumbuhan. In vitro, somatomedin meningkatkan inkorporasi sulfat ke dalam jaringan tulang rawan, karena itu zat ini dulu disebut sulfation factor. Kmd ternyata bahwa masih banyak efek lain yg dpt ditimbulkan shg zat ini disebut somatomedin. Zat dg aktivitas seperti somatomedin juga terdpt dalam serum manusia; zat ini bertambah pada akromegali dan menghilang pada hipopituitarisme. In vitro, juga merangsang sintesis DNA, RNA dan protein oleh kondrosit.

6.        TB,TBC ............ tuberculosis
TBC yang sering disebut juga TB atau Tuberculosis adalah suatu penyakit MEMATIKAN karena kuman Mycobacterium Tuberculosis. Jumlah penderita TBC sangat banyak di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 429ribu orang penderita TBC. Mirisnya,  mayoritas menyerang usia produktif..

7.        unilat ................ unilatera
8.        Xe .................... Xenon
9.        Zn0................... zinc oxidel


semoga bermanfaat..
*hargai sesama blogger* 

istilah medis III

Abbreviations and Symbols


1.        HSM ................ hepatosplenomegaly
Hepatosplenomegali merupakan istilah kedokteran yang merujuk pada pembengkakan hati (hepatomegaly) dan limpa (splenomegaly). Hepatosplenomegali dapat terjadi sebagai akibat dari kelainan non-genetis dimana hati tidak dapat memproses glukoserebrosida. Penumpukan substansi tersebut di jaringan-jaringan tubuh dapat menyebabkan kerusakan-kerusakan pada sistem saraf pusat pada bayi dan anak-anak.

2.        heme................ hemorrhage
mengeluarkan darah

3.        Hemopt ............ hemoptysis
Hemoptisis atau batuk darah adalah keluarnya darah melalui mulut yang berasal dari paru atau saluran bronkial sebagai akibat perdarahan pulmonal atau perdarahan bronkial. Batuk darah adalah ekspektorasi darah atau mukus yang berdarah.


4.        hgb................... hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru menuju keseluruh jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah menjadi berwarna merah.

5.        Ig ..................... immunoglobulin
Immunoglobulin atau Antibodi merupakan suatu fraksi plasma (serum) yang bereaksi secara khusus dengan antigen yang merangsang produksinya. Berat molekulnya dari terendah sekitar 150.000 (angka sedimentasi 7S) untuk  komponen IgG hingga fraksi dengan berat molekul 900.000 (19S) untuk IgM.

6.        IgG................... Immunoglobulin G
Imunoglublin G (IgG) adalah antibodi yang ditemukan di semua cairan tubuh. Ini adalah antibodi terkecil namun paling umum (75% sampai 80% dari semua antibodi). Antibodi IgG sangat penting dalam memerangi infeksi bakteri dan virus dan merupakan satu-satunya jenis antibodi yang dapat melintasi plasenta pada wanita hamil untuk membantu melindungi bayi (janin). IgG selalu tersedia untuk membantu menangkal infeksi dan juga siap untuk mereproduksi dan menyerang ketika zat-zat asing memasuki tubuh. Kehadiran IgG dalam serum darah biasanya mengindikasi infeksi baru atau remote. IgG paling umum sekitar 3 minggu setelah infeksi dimulai. IgG dibagi menjadi empat subklas yang berbeda dari IgG1 sampai IgG4.

7.        K ...................... cornea
Kornea adalah bagian mata yang paling depan, yang tidak berwarna atau bening, yang secara awan kita lihat seolah-olah hitam atau coklat atau biru dan sebagainya.Kornea tidak ada pembuluh darah, makanannya berasal dari oksigen dan dari air mata yang membasahi kornea itu. Maka begitu kornea tertutup lama, misal memakai lensa kontak pada waktu tidur maka akan kekurangan oksigen atau hypoksia yang akibatnya mata kelihatan merah. Merah di sini karena pembuluh darah yang ada di konjungtiva dan sclera akan mengirim oksigen yang ada dalam darah dan akan mengakibatkan munculnya pembuluh darah baru atau neovaskularisasi, hal merupakan salah satu komplikasi pemakai lensa kontak.

8.        K+.................... potassium
Potassium adalah salah satu elektrolit-elektrolit utama, dan dikonsentrasikan didalam sel-sel dari tubuh. Hanya 2% dari total potassium tubuh tersedia dalam serum (bagian cairan dari aliran darah yang bukan sel-sel darah merah atau putih atau platelet-platelet). Perubahan-perubahan kecil pada tingkat-tingkat serum dari potassium dapat mempengaruhi fungsi tubuh. Salah satu dari fungsi-fungsi yang penting dari potassium adalah pemeliharaan potensial listrik sel. Serum memandikan sel-sel, dan jika tingkat serum potassium jatuh, sel-sel dengan aktivitas listrik yang tinggi (contohnya, otot-otot dan syaraf-syaraf) terutama dipengaruhi.
9.        LSC ................. laparoscopy
Laparoscopy adalah suatu tindakan memasukkan laparoscope kedalam rongga peritoneal untuk mendiagnosis penyakit dan sebagai terapi pada klien dengan gangguan gastrointestinal.Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan jarum kecil pada dinding abdomen dengan menggunakan fiberoptic laparoscope khusus. Selanjutnya gas (carbon dioxide) dimasukkan dalam rongga abdomen untuk mepermudah visualisasi. Insisi dilakukan dibawah umbilikus untuk memvisualisasikan struktur rongga abdomen.

10.    MHM................ Medicine Hematology
Ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari system transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli.

http://ikafauzi-cc.blogspot.com/2013/06/istilah-medis-ii.html
http://ikafauzi-cc.blogspot.com/2013/06/istilah-medis.html